KONSELOR.FORUM.ST
SILAKAN LOGIN AGAR ANDA BISA IKUT BERPARTISIPASI DALAM FORUM INI

Join the forum, it's quick and easy

KONSELOR.FORUM.ST
SILAKAN LOGIN AGAR ANDA BISA IKUT BERPARTISIPASI DALAM FORUM INI
KONSELOR.FORUM.ST
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
KONSELOR.FORUM.ST

FORUM KONSELOR INDONESIA

Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Latest topics
» Perlukah program BK?
Layanan konseling EmptyThu Nov 17, 2011 2:26 pm by syamsu nur

» Dana operasional BK
Layanan konseling EmptyMon Jun 06, 2011 9:47 pm by mujiw

» Konselor masa depan
Layanan konseling EmptyWed May 25, 2011 1:52 am by sukiman

» Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan konseling EmptyWed May 25, 2011 1:12 am by sukiman

» Bimbingan kelompok di sekolah
Layanan konseling EmptyMon May 23, 2011 2:35 am by sukiman

» Tugas dilematis
Layanan konseling EmptyMon May 23, 2011 2:21 am by sukiman

» Menghukum siswa yang nakal
Layanan konseling EmptyMon May 23, 2011 2:05 am by sukiman

» Layanan konseling
Layanan konseling EmptySat May 21, 2011 6:45 pm by sukiman

» Sikap siswa terhadap konselor
Layanan konseling EmptySat May 21, 2011 2:57 am by sukiman


You are not connected. Please login or register

Layanan konseling

2 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Layanan konseling Empty Layanan konseling Sun Mar 27, 2011 4:19 pm

Admin


Admin

Bagaimana layanan konseling dilaksanakan di sekolah anda?

Bagaimana tehnis pelaksanaannya, masalah apa yang pada umumnya
dikemukakan para siswa?

Apa kendala yang dirasakan dalam pelaksanaannya?

https://konselor.forumid.net

2Layanan konseling Empty Pelaksanaan BK di Sekolah Sat May 21, 2011 6:45 pm

sukiman


KONSELOR MUDA
KONSELOR MUDA

Layanan Konseling di Sekolah. Ada baiknya kita mencermati hasil penelitian DYP. Sugiharto (2006) guna refleksi diri. Ditemukan bukti adanya tafsir pelaksanaan bimbingan yang tidak tepat tentang bimbingan yg menjadikan guru pembimbing masih melaksanakan kegiatan yang mengganggu dan membahayakan keprofesionalan BK, yang dalam bentuknya seperti melaksanakan pembuatan peta kelas, merazia peserta didik, menjadi petugas jaga/piket, mencari pencuri bila terjadi kehilangan di kelas/sekolah, membuat perjanjian dengan peserta didik yang bermasalah, dan menerapkan sistem TU dalam kinerjanya. Secara lebih khusus diperoleh temuan terkait dengan kinerja konseling perorangan, bahwasanya konseling dilakukan dengan tidak ada penstrukturan konseling, penggalian data tidak lengkap. Konselor larut dalam konseling. Konseling yang dijalankan tak lebih dari omong-omong biasa. Semakin bertambah usia konselor ada kecenderungan untuk memberikan nasehat dalam konselingnya, tidak ada tahap-tahap konseling yang ditegakkan. Tahap-tahap konseling yang harus dilalui kurang mereka pahami. Konseling dilaksanakan dengan tanpa penggalian perasaan, sikap dan kepribadian klien. Dan oleh karena itu klien menjadi tidak siap untuk terlibat dalam konseling. Pada tahap awal konselor tidak mampu mendefinisikan masalah peserta didik, terlebih pada keterampilan mereka dalam mengaplikasikan teknik-teknik konseling (dasar dan pendekatan) kurang. Konselor sering menampilkan ”profil orang tua” daripada ”profil konselor”. Masalah yang dibahas dalam konseling sering merupakan masalah sekunder, bukan masalah yang primer.

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik